Pemandangan Kota


 Angin sepoi nan lindai dibawah mendunganya langit semesta mengayunkan bulu mata yang mulai terkantup-kantup. Tempat suci ini seperti sedang ditiupkan Rahmat dari sang kuasa. Suasana sepi dan tenang membuat lekatnya antara sang Kholiq dan makhluk yang sedang bermunajat. Jika angin itu dihirup semua masalah seperti sirna, hempas bersama angin yang sedang hilir mudik. Pemandangan alam dan kota yang terlihat dari lantai masjid atas membalikkan memori pada momentum dimana diri yang dulunya suka berkecimpung di lingkungan yang masih bebas. Masih bisa bercengkrama dan bisa leluasa menghadiri tempat-tempat umum. 

Diatas sini, ingatan akan keluarga, kenangan dan kebiasaan menjadi bayangan semata. Pada posisi ini, keadaan membisikkan bayangan di masa depan yangmana ia yakinkan jika banyak hal yang dirindukan akan terbayarkan. Keyakinan terus menggebu lantaran pemandangan kota dari atas sini begitu indah. Cahaya mentari senja yang menyelimuti fentilasi masjid menyorotkan bayangan yang terukir indah. Hal ini membuat diri semakin betah berdiam diri disini. Apalagi pemandangan kota itu adalah pameran gratis yang paling disukai. Melihat mobil-mobil kecil yang berjalan, rumah-rumah penduduk yang berhimpitan, jembatan dijalan raya, pohon-pohon yang menjulang tinggi, dan lapangan yang nampak masih sangat asri, membuat pikiran ini terbuka seketika. Mungkin jika diri meraung dan sakit hati, tempat ini bisa menyihirnya menjadi bahagia dan ceria. Karena melihat pemandangan kota itu seperti ajaib sekali, bisa langsung merasa senang tanpa memikirkan dosa.  


Melihat pemandangan kota nan jauh disana, kerap selalu muncul bagaimana dan rencana apa yang dilakukan setelah keluar dari penjara suci ini. Banyak impian yang ingin dicapai selepas lolos dari sini. Ya, walaupun kesenangan dan kepastian menyertai, tetapi harapan ingin keluar sejenak hanya untuk menghirup udara segar dan mengembalikan nyawa selalu ada. Disini pun bukan masalah tuntutan, tetapi kaisan. Mengais yang harus dipersiapkan untuk memperbaiki diri. Ah, pemandangan kota itu melekatkan hati yang ditatapi oleh kedua mata ini. Hangat berkalut rindu menyongsongkan getaran hati yang tak henti-hentinya berdegub karena ingin cepat-cepat menautkan kasih tuk kembali. Seolah kekuatan cahaya yang jauh menarik-narik seperti magnet.


Mungkin karena tempat ini memiliki kekuatan didalamnya. Siapa saja yang memasukinya terpaku dengan kemegahan ornamennya. Keontetikan gaya masjid yang sedang ditapaki ini juga menyinambungkan antara suasana alam yang memadukan suasana. Apalagi ini bukan masjid biasa, yang ukirannya nampak modern dan berkelas. Jika dilihat-lihat lagi, ini adalah ciptaan luar biasa yang memadukan antara gaya klasikal dan modern. Begitu melegenda dan mengangkat nuansa zaman dulu yang dilestarikan. Yang paling menarik perhatian, masjid ini tidak dibuatkan sebuah jendela, melainkan jendela terbuka yang dibangun lebar disisi kanan dan kiri masjid. Mungkin karena itu membuat tempat ini menjadi bebas dilintasi angin yang berlalu-lalang tanpa perantara. Angin itu bebas masuk karena tempat ini seperti menyediakan wadah alamiah untuk siapa saja, setiap makhluk, terutama hati para pendosa yang mengunjunginya. 


Huff.. udara masih sama. Terasa segar dihirup. Rasanya berat sekali untuk membalikkan badan kembali ke tempat semula. Ingin rasanya berlama-lama disini. Karena setiap memandangi sudut tempat seperti membawa harapan tuk bisa berkumpul jua dengan orang terkasih. Sang maha kuasa memang punya sihirnya sendiri tuk membolak-balikkan hati para ciptaannya. Syukur walhamdulillah sekarang sedang diberikan senyuman yang terus merekah dibibir. Mungkin saja ini adalah giliran ku untuk bahagia. Bisa saja selepas ini aku lebih bahagia atau justru tidak. Tapi aku yakin, jika aku taqwa maka aku akan bisa menerima, sekalipun memang sedang digiliranku tuk sabar. Tak apa, masih ada angin lindai yang menemani. Yang kuyakini sebagai kode dengan menepuk-nepuk pundak ku dan membisikkan sebersit harapan agar aku tetap semangat. Tak ada kata lain yang bisa ku utarakan. Karena perasaan yang kau hadirkan seperti mengajakku tuk mendekatkan diri kepadamu dan membuatku berkata, "Ini indah Tuhan, kau sangat baik, selalu menghadiahi ku dari sisi yang tak kira-kira. Aku harap, semoga kau selalu menetap dihatiku dan jiwaku. Karena kaulah sumber kekuatanku. Jika aku lengah tolong kuatkanlah aku, supaya aku tidak ingkar terhadap tuntutanmu. Karena mengikuti jalanmu membuatku bisa menerima apa yang telah kau berikan kepadaku. Aku senang ya Tuhan, terima kasih."




Komentar

Postingan Populer