Kerlip Bintang di Langit Malam
Sasaran cakap yang cukup banyak diotakku tak mampu kubendung dalam kediaman hati. Mungkin ini adalah dunia baru yang kudapati selama aku hidup diatas bumi. Umah, sedap aroma masakan emak, bau tanah selepas hujan, terik di desa, dan pelukan hangat dari nenek tercinta. Lebih besar implikasinya dibanding jauh dan terbang diawang di kota orang. Andai-andai bisa digapai, mungkin daku bergegas ingin jaya. Ingin kuasa. Lekas bebas dari singkupan ini. Tapi.. Tuhan memang sang maha handal. Pandai menghijabi langkahku untuk bebas. Pandai menghijabi mataku untuk terpesona dengan hirauan dunia. Ialah sang maha kuasa sesungguhnya selama langkah ini terdiam dimenara rindang ini.
Aku sering bertanya didalam hati kepada kerlip bintang di langit. Hai kau, sendiri disana, terang benderang, si perayu penduduk di bumi. Berangin dan kenyamanan, itu sedikit memberikan esensi kehidupan. Selama ini mata jauh memandang ke langit malam, mengapa aroma dunia bermacam-macam ? Bahkan setiap detik yang jantung ini rasakan, selalu tidak puas menyelesaikan pekerjaan sehari walaupun sekedar menyapa teman.
Tuhan.. kau disana, hatiku makin kuat kala memandang bintang-bintang yang bertebaran di langit malam itu. Aku tersenyum bahagia, karena memandangnya aku merasakan kehadiranmu dekat denganku. Kendati aku berpindah kau tetap sama, di tempatmu yang sulit dijangkau makhluk lemah sepertiku. Tapi Tuhan, sungguh anugerah ini, nikmat ini, bahagia ini, rasa kenyang ini, waktu yang cukup ini, dan semua kemaslahatan yang kau tampakan kepadaku adalah hal yang buat aku sedih. Karena aku tidak tahu apakah semua ini adalah ujian bagiku atau sudah menjadi qadar yang kau turunkan untukku.
Sungguh, aku hanya bisa menyerahkan semua kelakuan lemahku yang tidak bisa aku jangkau. Karena selagi aku murung, aku gundah, hingga hilang arah, ujung dari jalan keluarnya adalah bercengkrama dengan kedinginan anginmu. Hilir dan selalu menyelami pikiranku dengan ketenangan.
Dibawah langitmu yang ajaib, bintang-bintang yang kemerlip seperti ingin mengajakku bicara. Dengan yakin, aku berdoa dalam hati dengan suara paling halus. Terbayang indahnya kodrat mensyukuri semua ini, menjadi tancapan iman yang tebal. Karena, sebesar goyahan dan kabut yang menimpa jiwa ini Tuhan selalu menuntun jalanku. Maka dari itu, kerlip bintang di langit malam memberiku kekuatan dan keyakinan yang tinggi untuk menggapainya.
Tuhan.. aku suka memanggilmu dalam keadaan apapun. Karena mencintai dengan yakin adalah tonggak kesetiaan dan kejayaan. Kawan, orang tua, guru-guruku, adalah sosok yang patut ku hargai. Dihatiku mereka adalah obat. Dan dengan menyampaikan beribu cakap kepada kerlip langit malam adalah puncak kesehatan bagi hatiku. Untuk yang aku cintai tidak akan pernah hilang dari hatiku. Bagaimana pun yang sudah disiapkan aku akan belajar menerima dan menjaganya.
#alwaystobethebestsupporter
Komentar